Diet Setelah Melahirkan, Perlukah?

Ketika hamil, perempuan tidak hanya mengalami morning sickness di awal masa kehamilan. Morning sickness yang biasanya ditandai dengan mual dan muntah, serta tubuh menjadi lemas. Selain morning sickness, banyak organ tubuh wanita yang mengalami perubahan. Biasanya perubahan terjadi ketika janin semakin membesar didalam rahim. Berat badan yang meningkat drastis, payudara bengkak, kaki bengkak dan stretch mark adalah beberapa perubahan bentuk tubuh yang terjadi selama kehamilan.

Banyak wanita yang tidak menyukai perubahan tubuh mereka selama kehamilan, karena perubahan yang terjadi membuat mereka merasa bahwa tubuh mereka tidak lagi menarik seperti sedia kala sebelum hamil. Biasanya banyak perempuan yang langsung melakukan diet pasca melahirkan. Berbagai macam diet dilakukan untuk mengembalikan bentuk tubuh seperti semula. Namun, apakah diet pasca melahirkan itu memang perlu ?

Menurut dr. Prima Progestian, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, "Melakukan diet ketat pasca melahirkan itu tidak ada pengaruhnya. Justru, ibu-ibu yang melahirkan lalu menyusui bayinya secara rutin itu nanti malah akan kurus sendiri. Jadi, tidak perlu khawatir".

Pasca melahirkan, para ibu yang memberikan ASI eksklusif justru harus menjaga asupan makanan agar gizi yang diperlukan oleh bayi kita terpenuhi. Karena ASI adalah satu-satunya sumber makanan bagi bayi kita. Sehingga tumbuh kembang bayi kita tergantung dari apa yang kita konsumsi.

dr. Prima menambahkan, "Kecukupan nutrisi itu penting. Di antaranya protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Tidak hanya saat hamil tetapi juga pasca melahirkan dan saat menyusui,"

Saat menyusui, selain menjaga asupan nutrisi makanan, melakukan olahraga juga sangat dianjurkan. Olah raga penting dilakukan untuk menjaga kondisi ibu hamil dan menyusui. Namun, olahraga bagi ibu hamil dan menyusui tidak usah dilakukan terlalu berat, cukup jalan kaki saja sudah cukup untuk manjaga tubuh tetap fit.