logo blog

Banyak Konsumsi Buah dan Sayur dapat Mencegah Asma


mencegah sakit asma dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayur

Makanan yang sehat tidak hanya menyehatkan sistem pencernaan saja, tetapi juga bagian tubuh yang lain. Salah satu bagian tubuh yang juga mendapat menfaat dari konsumsi makanan sehat adalah sistem pernapasan. Penelitian terbaru menemukan bahwa makan banyak sayur dan buah dapat memproteksi tubuh dari serangan asma.

Ilmuwan melakukan penelitian dengan menggunakan tikus. Grup pertama diberi menu makan yang kaya serat sedangkan grup kedua hanya diberi sedikit menu sehat. Ketika terpapar kutu debu rumahan, tikus pada grup pertama mengalami lebih sedikit peradangan paru-paru dibanding tikus grup kedua. Seperti yang telah diketahui, kutu alias tungau debu merupakan hewan renik yang dapat memicu asma dan alergi lainnya.

Para peneliti mengatakan, penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal medis Nature Mediceine tersebut juga berlaku pada manusia. Mereka menggarisbawahi bahwa apa yang dikonsumsi manusia berpengaruh pada perkembangan sel imun tubuh dan berpengaruh pada perlindungan terhadap penyakit di luar usus.

Studi sebelumnya yang juga membahas mengenai asma dan sindrom iritasi usus (IBS) mengatakan bahwa kedua penyakit tersebut disebabkan oleh reaksi inflamasi atau peradangan yang sama. Orang yang menderita IBS juga berkemungkinan memiliki gejala asma.

IBS adalah gangguan pencernaan yang umum terjadi. Sindrom tersebut mengakibatkan gejala-gejala seperti kram, kembung, dan gangguan pada BAB seperti sembelit maupun diare.

"Dalam dekade terakhir, angka kejadian asma telah meningkat di negara-negara berkembang, sementara konsumsi makanan berserat di negara-negara tersebut justru menurun," ungkap Dr Benjamin Marsland dari Universitas Lausane, Swis, yang terlibat dalam penelitian. Demikian dikutip dari Daily Mail, Selasa (7/1/2014).

Tim Dr Marsland menemukan bahwa tikus yang diberi makanan rendah serat kemudian mengalami peradangan paru-paru sebagai reaksi ketika terkena kutu debu. Sedangkan tikus yang diberi makanan kaya pektin, yaitu zat yang ditemukan pada dinding sel tanaman, menjadi lebih kebal terhadap penyakit alergi saluran pernapasan.
Serat yang telah terlarut diketahui berguna untuk memerangi sembelit. Serat itu juga mengubah komposisi bakteri dalam usus. Sekali masuk ke dalam tubuh, bakteri itu memproses serat dan menghasilkan produk setengah jadi dari metabolisme yang disebut sebagai asam lemak rantai pendek atau propionat. Zat tersebut lantas masuk ke dalam darah dan mempengaruhi perkembangan sel imun di seluruh tubuh, termasuk dalam paru-paru.

Propionat yang diproduksi oleh bakteri usus itu dapat mengurangi peradangan atau alergi di paru-paru pada tikus percobaan. Zat tersebut memberi efek perlindungan yang sama seperti pektin melindungi sel tumbuhan.

Ujar Dr Marsland, fokus dari hasil penelitian ini adalah betapa pentingnya makanan berserat dan mekanisme sel dalam mengendalikan serangan asma.

"Penemuan kami mendukung konsep strategi yang menunjukkan bahwa diet merupakan pendekatan yang berguna tidak hanya untuk penyakit pencernaan, namun juga penyakit saluran pernapasan," tambah Dr Marsland.

Makanan kaya serat telah diketahui memiliki banyak manfaat seperti mengurangi risiko penyakit jantung dan beberapa jenis kanker. Organisasi kesehatan di seluruh dunia juga telah menyarankan untuk mengonsumsi makanan berserat tinggi dengan batas minimum asupan harian tertentu. Namun, masih banyak orang yang terlalu sedikit meraup makanan kaya serat. Termasuk mayoritas penduduk di negara-negara barat seperti Inggris, Australia, dan Amerika. Serat yang mereka konsumsi lebih sedikit jumlahnya dibanding dengan yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh.

sumber : health.detik.com

Punya pertanyaan, kritik dan saran berkaitan artikel ini, silahkan tulis boleh memakai Anonymous, kami akan segera menanggapainya.
EmoticonEmoticon